Riyanto Subagja : Juara Turnamen Senior di Usia Belia
Untuk pemuda seusia Riyanto (16 tahun), posturnya memang tergolong jangkung dan prestasinya pun tak kalah kinclong dengan mereka yang lebih senior daripadanya. Di Auckland International, Selandia Baru Juni silam, sebagai pemain termuda di sektor tunggal putra turnamen tersebut, ia mampu menjadi juara!. Bahkan situs turnamen memberikan perhqtian khusus kepada Riyanto yang di final mengalahkan pemain senior terbaik yang dimiliki tuan rumah Selandia Baru, Joe Wu.
Siapakah Riyanto Subagja?
Lahir di Jakarta pada 28 April 1993, Riyanto yang tipe permainannya agresif ini mulai menepok bulu karena ingin bersenang-senang. "Tapi karena sering menang (kejuaraan) akhirnya ingin jadi atlet betulan," tukasnya. Kejuaraan-kejuaraan masa kecil tersebut ia lakoni pada saat bergabung dengan PB Bina Pratama saat ia masih berusia tujuh tahun. Dua tahun setelah bergabung di klub tersebut, Riyanto kecil pun mantap hidup sebagai atlet bulutangkis.
Pada akhir tahun 2006, ia bergabung dengan klub bulutangkis PB Djarum di kota Kudus, Jawa Tengah dan mulai mengecap pengalaman bertanding di luar negeri mulai dari Asia hingga Selandia Baru (New Zealand). Puncaknya adalah kemenangannya di Auckland International dengan mengalahkan beberapa pemain unggulan.
Di dalam negeri, kiprahnya terlihat menjanjikan. Ia berada di puncak peringkat nasional untuk kategori Tunggal Putra Taruna per 15/12/09. Selain itu, ia juga mengoleksi gelar-gelar dalam negeri seperti Tangkas Alfamart Junior International Challenge 2009, Djarum Sirkuit Nasional (Sirnas) Bali 2009, dan Sirnas Kalimantan tahun 2007 dan 2009.
Dengan sederet prestasinya itu, tentunya banyak yang bertanya padanya mengapa tidak masuk Pelatnas. Riyanto menjawab bahwa ia menunggu usianya cukup untuk masuk Pelatnas dewasa dan ia masih ingin mengenyam lebih banyak lagi pengalaman di klub PB Djarum
Tahun depan, Riyanto berharap mampu menjadi wakil Indonesia diajang kejuaraan Asia Yunior (Maret 2010) , Dunia Yunior (April 2010) dan Youth Olympic I di Singapura, pada Agustus 2010.
Ditanya mengenai harapan ke depannya, ia ingin menjadi juara Olimpiade. "Mungkin Olimpiade 2016, tapi siapa tahu juga sudah bisa di Olimpiade 2012," ujarnya sambil tersenyum. (DC/hk/yew)
Sumber : http://www.pbdjarum.com/artikel/view/74/1
No comments:
Post a Comment