Sunday, August 22, 2010

Indonesia Turunkan Kekuatan Penuh


Minggu, 22/08/2010 | 15:20 WIB

Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah turnamen besar bulutangkis, Indonesia Open Grand Prix Gold yang akan berlangsung di Samarinda 12-17 Oktober mendatang. Diharapkan 33 negara akan menjadi tamu turnamen ini berdasarkan undangan yang dikirimkan panitia di turnamen yang berhadiah total 120.000 USD. “Turnamen ini berada di level ketiga dunia. Level pertama Piala Thomas, Uber, Sudirman dan kejuaraan dunia. Level kedua Superseries dan setelah itu Grand Prix Gold,” tutur Mimi Irawan yang juga ketua Pelaksana Pertandingan pada jumpa pers yang berlangsung di kawasan Senayan sabtu (21/8) kemarin.

Indonesia yang sedang berjuang mengembalikan kejayaannya di bidang bulutangkis akan memanfaatkan momentum ini secara maksimal. “PBSI akan menurunkan semua pemain Pelatnas utama dan Pemain Pratama yang peringkatnya mencukupi,” tutur Lius Pongoh yang saat ini menjabat Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PBSI. Bagi PBSI, kehadiran turnamen ini akan memberikan manfaat besar dalam usaha menstimulus pembinaan dan meningkatan minat masyarakat.

press confrence indonesian open grand prix gold samarindaSementara Provinsi Kalimantan Timur menyambut turnamen ini dengan melakukan persiapan sebaik mungkin. “Kaltim akan bekerja secara maksimal. Kita menggunakan stadion Palaran yang berstandar Internasional yang juga merupakan fasilitas yang digunakan pada PON XVII tahun 2008 lalu,” tutur H. Farid Wadjdy selaku Wakil Gubernur Kalimantan Timur dan ketua umum Panitia Pelaksana. Panitia juga menyiapkan berbagai event menarik dalam rangka turnamen ini antara lain pameran produk khas Kalimantan Timur dan “Badminton Fever” yaitu event fun badminton yang dikemas dalam bentuk game menarik demi menumbuhkan kegairahan masyarakat terhadap olahraga bulutangkis. Even lainnya adalah penampilan berbagai atraksi budaya dalam kerangka Visit Kaltim Year 2010.

Dengan kehadiran turnamen Indonesia Grand Prix Gold ini berarti sepanjang 2010 diselenggarakan tiga event turnamen bulutangkis Internasional. Sebelumnya telah terselenggara Djarum Indonesia Open Super Series dan Indonesia Challenge. Sedangkan dibagian Yunior, Indonesia telah menyelenggarakan satu turnamen Internasional yakni Tangkas Alfamart Open. Dengan banyaknya turnamen Internasional maupun nasional, demam bulutangkis diharapkan benar-benar terjadi di seluruh pelosok Indonesia. (HK)


Sumber : http://www.pbdjarum.com/news/view/767

Saturday, August 14, 2010

Tantowi Ahmad : Kado Manis Selepas Hari Ulang Tahun

Player of The Month (Juli 2010)

Tantowi Ahmad selama ini merupakan pemain pelapis di Pelatnas utama ganda campuran. Beberapa prestasi pernah dicatatnya dengan pasangan berbeda diantaranya juara Vietnam Open Grand Prix 2007 bersama Yulianti yang berlanjut tahun berikutnya berhasil mempertahankan gelarnya berpasangan dengan Shendy Puspa. Tantowi Ahmad kemudian sempat meraih juara Vietnam Challenge 2009 berduet dengan Richi Puspita Dili. Di ajang Kejurnas 2009 yang berlangsung awal tahun 2010, Tantowi kembali menjadi kampiun bersama pemain putri lainnya Greysia Polii. Duetnya bersama Polii berlanjut hingga sampai keikutsertaannya pada Singapore Open Super Series dan Indonesia Open Super Series yang berlangsung bulan Juni lalu.



Seiring dengan keinginan PBSI untuk mencari kombinasi terbaik untuk menjadi pasangan Lilyana Natsir, Tantowi menjadi salah satu pemain yang di uji coba. Lilyana Natsir merupakan juara dunia dan mantan pasangan nomor satu dunia bersama Nova Widianto. Mengingat usia Nova yang semakin menjauhi masa keemasannya menjadi alasan PBSI melakukan uji coba tersebut. Selain Tantowi terdapat beberapa pemain putra yang menghuni pelatnas utama ganda campuran yakni Fran Kurniawan, Muhammad Rizal dan Devin Lahardi.

Pada kesempatan pertama menjadi pasangan Lilyana Natsir, Tantowi langsung meraih gelar juara di turnamen Macau Open Grand Prix Gold yang berlangsung di pekan terakhir bulan Juli ini. Tantowi/Lilyana memulai babak pertama dengan mencukur juara Asia Yunior 2007 asal Malaysia, Tan Wee Kiong/Woon Khe Wei 21-14, 22-20. Berikutnya, mereka berhasil lolos dari hadangan pasangan kuat asal China Taipei, Chen Hung Lin/Chen Wen Hsing dalam pertarungan tiga set 19-21, 21-14 dan 21-12. Pasangan muda Korea, Kwon Yi Goo/Jang Ye Na menjadi korban berikutnya dengan 21-16, 21-16. Kemenangan atas skuat muda negeri Ginseng tersebut mengantarkan mereka bertemu rekan senegaranya Fran Kurniawan/Pia Zebadiah di Semi final. Mereka pun tidak mendapat kesulitan berarti dan menang dengan 21-13 dan 21-11. Tahta juara akhirnya menjadi milik Tantowi/Lilyana setelah menghempaskan unggulan utama Hendra Aprida Gunawan/Vita Marissa dalam partai derby dengan 21-14, 21-18.



Kemenangan pemuda kelahiran Banyumas, 18 Juli 1987 ini sekaligus merupakan kado manis bagi ulang tahunnya. Gelar juara Macau Open yang berkelas Grand Prix Gold atau setingkat dibawah Superseries ini merupakan capaian tertinggi sepanjang karirnya menekuni dunia tepok bulu. Namun keberhasilan ini akan di uji lagi di turnamen berikutnya, Chinese Taipei Grand Prix Gold yang akan berlangsung 3-8 Agustus 2010. Konsistensi prestasi Tantowi Ahmad akan menjadi barometer apakah duetnya dengan Lilyana Natsir yang berusia dua tahun diatasnya tersebut terus berlanjut atau tidak. Namun dengan siapa pun pasangannya, pemain berpengalaman seperti Tantowi sudah selayaknya mengibarkan keunggulan bendera merah-putih dimanapun dia bertanding. Lanjutkan prestasi, Tantowi Ahmad !


(Hendri Kustian)


Sumber : http://www.pbdjarum.com/playermonth/view/10