Tuesday, March 23, 2010

Bintang Djarum 2009 Bagian 1


Mohammad Ahsan

Mohammad Ahsan: Harapkan Juarai Super Series dan Olimpiade


Mohammad Ahsan, Putra kelahiran Palembang, 7 September 1987 ini menyedot perhatian masyarakat Indonesia saat berpasangan dengan Hendra Setiawan untuk menggantikan Markis Kido yang sedang mengalami cedera di tengah-tengah perhelatan Piala Sudirman 2009.


Potensi permainannya mengundang decak kagum mereka yang menontonnya secara langsung di layar kaca. Dengan tinggi badan 174 cm, pecinta pempek yang biasa menjaga lini belakang lapangan ini mampu meluncurkan smes-smes keras dan tajam. Tak hanya itu, Ahsan juga tergolong benteng nan kokoh yang tidak dapat dihancurkan dengan mudah oleh smes-smes tajam lawan.


Berpasangan dengan Bona Septano -adik kandung Markis Kido- Ahsan memang menjadi harapan Christian Hadinata, Kepala Sub. Bid. Pelatnas yang tahun lalu mempersiapkan mereka untuk menjadi pelapis Markis/Hendra. Ahsan/Bona membuktikan perkataan Christian dengan masuk peringkat delapan dunia dalam daftar Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) rilisan April 2009; meroket tinggi dari peringkat 41 dunia setahun sebelumnya.


Prestasinya tahun ini tergolong membanggakan. Gelar turnamen level atas sekelas Grand Prix Gold dijuarainya untuk pertama kali pada Bingo Bonanza Philippine Open Grand Prix 2009. Selain menjadi perempat finalis di tiga turnamen Super Series tahun ini (Perancis, All England, dan Korea), Ahsan/Bona pun pernah menundukkan pasangan-pasangan top seperti Lars Paaske/Jonas Rasmussen (Denmark); He Hanbin/Sun Junjie dan Guo Zhendong/Xie Zhongbo(China); Nathan Robertson/Anthony Clark (Inggris); Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan (Indonesia); serta Abdul Latif/Fairuzizuan Tazari (Malaysia).


Bahkan di penghujung tahun ini, Ahsan menjadi penentu kemenangan Indonesia atas Malaysia dalam perebutan medali emas SEA Games. Uniknya Ahsan mempersembahkan poin tersebut ketika dipasangkan dengan pemain senior, Nova Widianto. Kemudian dinomor ganda putra perorangan, Ahsan yang kembali bersama Bona menambah perbendaharaan medali perunggu bagi kontingen Indonesia.


Ahsan mengenal bulutangkis dari ayahnya yang sering membawanya menonton turnamen bulutangkis di kota kelahirannya sedari kecil. Disitulah ia mulai tertarik menepok bulu dan pada usia tujuh tahun memulai karirnya di klub lokal Palembang. Untuk semakin mengembangkan kepaknya, ia pun bertolak ke Jakarta seusai lulus SMP dan masuk ke sekolah olahraga Ragunan lalu berpindah ke sebuah klub di kawasan Depok. Kemudian ia bergabung dengan keluarga besar PB Djarum pada tahun 2007.


Ia mengidolakan atlet senior ganda putra berbendera Amerika Serikat kelahiran Indonesia, Tony Gunawan."Karena dipasangkan dengan siapa saja dia bisa menang," ujarnya saat diwawancara di Cipayung beberapa saat lalu. Demi menjadi penerus Tony Gunawan dan menggapai cita-citanya menjuarai turnamen Super Series dan Olimpiade London 2012 inilah ia giat menggenjot kekuatan fisik dan staminanya.

"Karena fisik dan power kami masih kurang terutama jika bermain tiga set...terlihat pada saat kami melawan pemain China dan Korea," ujarnya saat diwawancara oleh PB Djarum.

Kita tunggu gebrakan selanjutnya dari putra Palembang ini. (DC/hk)


Sumber : http://www.pbdjarum.com/artikel/view/73/1


No comments:

Post a Comment