PB Djarum tidak henti-hentinya mencetak pemain handal buat Indonesia. Ini terlihat dari talenta-talenta muda berbakat yang dibina nya. Ryan Fajar Satrio salah satu harapan masa depan binaan PB Djarum tersebut. Pemain kelahiran Jakarta, 4 September 1994 ini baru saja menancapkan kakinya sebagai salah satu yang terbaik di kelompok taruna dengan menjuarai Djarum Sirkuit Nasional Palangkaraya yang digelar tanggal 22-26 Maret 2011.
Keberhasilan Ryan merengkuh juara kali ini, merupakan yang pertama kali dalam kiprahnya di kelompok taruna. Ia berhasil membayar kepercayaan klubnya saat PB Djarum tidak menurunkan andalan lainnya yang menjadi langganan juara seperti Riyanto Subagja, Arief Gifar Ramadhan dan Shesar Hiren Rhustavito. Kemenangan ini sangat berarti bagi karir Ryan selanjutanya. “Akhirnya bisa menang, latihan selama ini terbayar, tetapi harus kembali latihan lagi karena masih banyak kejuaraan lain yang menunggu,” papar Ryan
Menuju Juara
Ryan yang merupakan unggulan 5/8 memulai babak pertama dengan mengalahkan Dwi Indaryanto (Pelatprov DKI Jakarta) 21-11, 21-6. Kemudian Abraham Yoga dari PB Mutiara Bandung menjadi korban Ryan berikutnya. Ryan harus berjuang tiga set untuk menang dengan 19-21, 21-15 dan 21-13. “Dia memang di game pertama terbawa tempo lawannya, jadi tertekan dan nggak bisa balik menekan,” ungkap Agung Susilo, asisten pelatih PB Djarum yang mengamati pertandingan tersebut.
Di babak ketiga, Ryan menang mudah atas Syaiful (PB Putra Seruan) 21-9, 21-9. Lawan berat kembali dihadapi Ryan dibabak perempat final. Ia menantang unggulan 3/4, Agi H.S dari PB Surya Baja. Ryan harus berjuang tiga set dan menang dengan 21-14, 15-21 dan 21-8. Babak semi final pun dimainkan dihari yang sama. Lawan yang dihadapi adalah sesama unggulan 5/8 Fikri Ihsandi (PB Tangkas Alfamart). Fikri maju ke semi final setelah mengalahkan unggulan utama dari PB Djarum Kho Henrikho Wibowo. Ryan pun berhasil membalaskan kekalahan Kho dan menang atas Fikri dua set langsung 21-18, 21-15.
Partai puncak cukup menegangkan buat Ryan. Animo besar dari penonton sempat mempengaruhinya dalam melakoni babak final melawan Setyaldi dari PB Guna Dharma. Ryan sempat mengalami kekalahan di babak pertama dengan skor 11-21. “Game pertama memang masih tegang, dan belum panas jadi banyak kehilangan angka,” papar Ryan. Gelar juara akhirnya jatuh ke tangan Ryan setelah memenangkan dua set berikutnya 21-13 dan 21-18.
Keberhasilan menjuarai Sirnas edisi perdana tahun 2011 merupakan awal yang menggembirakan buat Ryan. Namun ia bersiap untuk tantangan yang tentu semakin berat. Ryan telah berlatih kembali dan siap untuk meraih gelar berikutnya. (HK)
No comments:
Post a Comment